Pontianak, 3 Juli 2025—Kabar kedatangan H. Afif terdengar langsung oleh Ketua LAZISNU PWNU Kalbar, Kholiq, yang kemudian segera menghubungi beliau untuk mengatur pertemuan santai. Tak berselang lama, jadwal pun ditetapkan dan kegiatan “Ngopi Ngoplor Filantropi” dilaksanakan dengan penuh kehangatan di Kota Pontianak.
“Begitu kami mengetahui beliau sedang berada di Kalbar, kami tidak ingin melewatkan kesempatan emas ini. Saya langsung menghubungi beliau untuk sekedar ngopi bersama, ngobrol santai tapi berbobot. Alhamdulillah beliau merespons cepat dan bersedia meluangkan waktu,” ujar . Kholiq.
Acara ngopi tersebut berlangsung sederhana, namun menghadirkan diskusi yang bernas dan penuh inspirasi. Dalam suasana yang akrab dan rileks, kedua tokoh filantropi NU ini berdiskusi mengenai penguatan tata kelola lembaga zakat, profesionalisme pengelolaan dana umat, dan pentingnya pelaporan yang transparan serta akuntabel.
H. Afif menegaskan bahwa LAZISNU tidak hanya dituntut untuk amanah, tetapi juga dituntut untuk profesional dan modern dalam tata kelolanya.
“Zakat bukan sekadar ibadah individual, tetapi instrumen sosial yang bisa mengangkat harkat umat jika dikelola dengan baik. LAZISNU harus hadir tidak hanya sebagai pengumpul dana, tapi juga penggerak perubahan sosial. Dan itu semua butuh sistem yang kuat, struktur yang jelas, dan sumber daya manusia yang kompeten,” ujar H. Afif.
Ia juga menambahkan bahwa budaya silaturahmi dan dialog seperti ini sangat penting untuk menyatukan visi besar NU dalam membangun kemandirian umat. Jawa Timur yang kini dikenal sebagai salah satu wilayah dengan kekuatan filantropi NU yang maju, sangat terbuka untuk berbagi praktik baik dengan wilayah lain, termasuk Kalimantan Barat.
Sementara itu,Kholiq menyampaikan rasa syukur atas kunjungan ini. Menurutnya, keberadaan H. Afif di Kalbar membawa semangat dan energi baru bagi pengurus LAZISNU setempat.
“Kita di Kalbar sedang memperkuat struktur dan sistem. Masukan dan arahan dari beliau sangat berharga. Kami ingin menjadikan LAZISNU sebagai lembaga yang bukan hanya responsif terhadap kebutuhan umat, tetapi juga mampu menjadi motor kemandirian NU di daerah,” tegasnya.
Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus memperkuat sinergi antarwilayah, saling belajar, dan saling menguatkan dalam membesarkan gerakan zakat NU sebagai jalan perjuangan sosial, ekonomi, dan keumatan.
Dari secangkir kopi dan obrolan ringan, tumbuh gagasan besar. Ngopi Filantropi bukan hanya agenda, tapi simbol semangat bersama untuk mewujudkan NU yang mandiri, profesional, dan penuh keberkahan.
Penulis. Admin Lazisnu kalbar